Assassin's Creed Odyssey

Rp. 15DVD (75rb), u/ Via HDD (70rb)

PES 2019 (PC)

Rp. 8DVD (50rb), u/ Via HDD (50rb)

Fifa 2019

Rp. 11DVD (60rb), u/ Via HDD (60rb)

Far Cry 5 Include DLC Zombies, Darkness, Mars

Rp. 20DVD (100rb), u/ Via HDD (35rb)

Sunset Overdrive

Rp. 7DVD (35rb), u/ Via HDD (50rb)

FINAL FANTASY XV WINDOWS EDITION

Rp. 20DVD (100rb), u/ Via HDD (70rb)

Monster Hunter World PC

Rp. 5DVD (50rb), u/ Via HDD (50rb)

Planet Coaster Review!

Label: 0 komentar




Planet Coaster review kali ini tentang genre game yang mengusung tempat di taman hiburan modern. Ragam wahana dan atraksi yang luar biasa tergabung dengan tingkat yang tidak masuk akal dari medan, struktur, dan opsi penyesuaian koaster sehingga mengemukakan pertanyaan: darimana jenis permainan ini berjalan bertahun-tahun? Ini masih jauh dari simulator ekonomi yang menarik, dan pasti menginginkan beberapa jenis bangunan tertentu, namun banyak kelemahan ini cenderung pudar seiring berjalannya waktu berkat masuknya mod support mod yang cerdik.





Rutinitas dasar membangun dan menjalankan taman bisa lebih mudah dan intuitif daripada fleksibilitas ekstrimnya. Saya menggunakan cara pintas keyboard sederhana untuk ditempatkan, reposisi, resize, recolor, dan edit toko hadiah, tempat es krim, tatakan gelas, carousels, dan trotoar. Kontrol yang bagus, seperti pengaturan sudut dan guncangan khusus untuk jalur, pada awalnya hampir bisa tampak luar biasa, namun pada akhirnya memungkinkan saya untuk men-tweak setiap kaki persegi taman saya untuk melihat dengan tepat bagaimana saya menginginkannya, sampai ke rincian terkecil. Rangkaian kemungkinan yang tersedia hanya dari remixing item saham sangat besar, dan kumpulan potongan-potongannya telah berkembang melalui lokakarya Uap, yang mudah diakses oleh antarmuka yang responsif dan teratur dari dalam klien.




Planet Coaster: Membangun Daya Tarik Dari Gores

Editor coaster bisa menjadi contoh terbaik semangat dan eksperimen Planet Coaster. Ada 28 jenis tatakan coaster yang berbeda, mulai dari baja sampai baja angkat roda hingga diluncurkan secara hidrolik, masing-masing dengan berbagai perilaku dan batasan lintasan. Saya memiliki kendali penuh atas kemiringan, tikungan, dan jalur bank, yang memungkinkan saya menciptakan bentuk apa pun yang dapat saya pikirkan. Dan setiap coaster juga dilengkapi beberapa loop dan belitan pra-dibuat, saya dapat mencampur, mengubah ukuran, dan memposisikan ulang. Hanya ada satu masalah: saya bisa membangun tatakan gelas impian saya, tapi itu tidak berarti siapa pun benar-benar ingin mengendarainya.



"
Ini memberi Anda alat bagus untuk menentukan dari mana asalnya.

Sampai tingkat tertentu, masuk akal. Setiap coaster, pernah diuji, diberi rating untuk Excitement, Fear, dan Mual. Semangat Tinggi selalu baik. Mual yang tinggi selalu buruk. Ketakutan lebih merupakan tindakan penyeimbang dimana Anda ingin memiliki beberapa, tapi tidak terlalu banyak. Dan untuk kredit Planet Coaster, ini memberi Anda alat bagus untuk menentukan dari mana penilaian ini berasal - setidaknya secara teori. Misalnya, Anda dapat melihat peta panas yang dipajang, segmen trek oleh segmen trek, bagian mana dari tatakan gelas yang dipompa tamu dan mana yang membuat mereka memuntahkan sundae karamel mewah ke orang-orang yang tidak beruntung-di bawah. Masalah yang terus saya hadapi, bagaimanapun, adalah bahwa membangun supercoaster ambisius hampir tidak pernah menghasilkan apa pun yang diinginkan orang.


Final Fantasy XV Tuju PC Awal Tahun 2018 !

Label: 0 komentar



Gamer PC saat ini mungkin tengah bersenang hati. Bagaimana tidak? Setelah berharap selama hampir satu tahun lamanya, kesempatan untuk menikmati Final Fantasy XV secara langsung akhirnya tiba juga. Di acara Gamescom 2017 beberapa jam yang lalu, Square Enix akhirnya memastikan versi “Windows Edition” yang akan didistribusikan lewat sebagian besar portal distribusi game digital raksasa saat ini. Lewat rangkaian trailer perdana yang dilepas, bekerjasama dengan NVIDIA, Final Fantasy XV menjanjikan lebih banyak perbaikan dan penyempurnaan, baik dari sisi visual hingga fitur yang disertakan. Namun tentu saja, masih ada satu pertanyaan besar yang menghantui – spesifikasi.
Karena seperti yang kita tahu, dengan kualitas visual seperti ini, apalagi iming-iming dukungan untuk resolusi 4K – 8K, lengkap dengan HDR di dalamnya, ia pasti menuntut spesifikasi PC yang berat. Square Enix memang masih punya banyak waktu untuk mengoptimalisasinya mengingat rilis awal tahun 2018 yang direncanakan, namun “bocoran” tak sengaja meluncur.
Dirilis dalam bentuk deskripsi di dalam trailer dan kemudian ditarik kembali, Square Enix menuliskan kebutuhan spesifikasi untuk menjalankannya. Kebutuhan ruang yang ia minta? Percaya atau tidak, 170 GB! Lantas, spesifikasi lain seperti apa yang ia tuntut? Ini dia yang meluncur di informasi awal:
Recommended Specs
  • Monitor: Supports 4K & HDR
  • GPU: GeForce 1080Ti
  • CPU: Intel i7 3.4 ghz atau Ryzen 7 1700
  • RAM: 16 GB
  • HDD: 170 GB

Trailer resmi yang berakhir ditarik Square Enix ini sempat memuat spesifikasi untuk FF XV versi PC. 1080Ti dan 170 GB terlihat di sana.



Tulisan spesifikasi rekomendasi lebih jelas yang termuat di trailer tersebut.
Besar kemungkinan, ukuran data sebesar ini untuk memfasilitasi tekstur 4K yang memang menjadi “standar” untuk spesifikasi rekomendasi ini, lengkap dengan kebutuhan kartu grafis yang sepertinya siap untuk membuat sebagian besar gamer PC berteriak. Tidak ada alasan jelas mengapa Square Enix berakhir menarik trailer ini dari pasaran dan menggantinya dengan versi yang hadir tanpa kebutuhan spesifikasi sama sekali. Belum ada keterangan pula apakah tekstur definisi tinggi yang memakan ruang besar ini adalah sebuah keharusan atau opsi untuk gamer yang tak membutuhkannya nanti.

Final Fantasy XV Windows Edition sendiri rencananya akan meluncur pada awal tahun 2018 mendatang, masih tanpa tanggal rilis pasti. Ia akan didistribusikan via Origin, Steam, dan Windows Store. Bagaimana dengan PC Anda sendiri? Siap menangani game ini di kualitas visual tertinggi jika memang spesifikasi ini berakhir benar?

10 Game Terbaik Playstation 3

Label: 0 komentar

 Tidak terasa, Playstation 4 ternyata sudah berumur hampir 4 tahun. Kebijakan Sony yang tepat, khususnya ketika berbicara soal game-game eksklusif berhasil membuatnya tampil sebagai produk konsol paling populer di pasaran saat ini, dengan penjualan yang senantiasa menundukkan kompetitor yang ada. Namun sayangnya, seperti “kebiasaan” sebuah peralihan generasi, popularitas ini juga berarti ruang napas yang semakin sempit untuk generasi sebelumnya. Setelah berusaha bertahan dengan game-game yang semakin menipis, Sony akhirnya memutuskan untuk menyudahi sepak terjang Playstation 3 di usianya yang ke-11. Proses produksi untuk pasar Jepang mulai dihentikan, sebuah kebijakan yang sepertinya akan diikuti oleh region lain dalam waktu dekat.
Playstation 3 memang tak bisa terhitung sebuah konsol yang sempurna. Mengambil pendekatan yang berbeda dengan sang kompetitor – Xbox 360, Sony merilisnya dengan teknologi chip yang begitu fantastis di kala itu, hingga tak ada satupun developer yang mengerti bagaimana untuk mengoptimalkannya di hari pertama. Hasilnya? Port game third party yang seringkali berakhir berantakan sempat membuat Sony kelabakan, apalagi dengan beberapa kasus kontroversial seperti peretasan yang bahkan sempat “membunuh” PSN dalam waktu yang cukup lama. Walaupun demikian, seiring dengan semakin “tua” dan “dewasa”-nya konsol ini, Playstation 3 kian terlihat memesona, terutama lewat game eksklusif yang ditawarkan Sony.
Menyederhanakan game-game keren Playstation 3 ke dalam sebuah daftar toplist yang hanya berisikan 10 saja memang tidak mudah, karena harus diakui, 11 tahun eksistensinya memang berisikan banyak game-game keren yang sulit untuk diabaikan begitu saja. Game-game dengan daya tarik yang begitu memesona hingga Sony sendiri tak ragu untuk merilis ulang beberapa dari mereka dalam format visual yang lebih baik  di Playstation 4, dengan resepsi yang sama positifnya.
Lantas, dari semua game eksklusif yang sempat dirilis di Playstation 3, manakah yang menurut kami pantas untuk dikategorikan sebagai yang terbaik di antara yang terbaik?

10. Demon Soul

 Seri Souls memang tengah meraih popularitas super tinggi saat ini. Ia dijadikan sebuah contoh bagaimana game modern masih bisa mengusung tingkat kesulitan yang serupa dengan platform klasik tetapi tetap dicintai di saat yang sama. Berbicara soal game dari Bandai Namco ini, maka banyak gamer yang mengira bahwa seri pertamanya merupakan seri Dark Souls yang dirilis secara multi-platform. Padahal, ide ini pertama kali ditawarkan oleh Sony via Demon’s Souls yang walaupun masih belum sempurna, bisa disebut sebagai pondasi untuk game action RPG yang siap untuk membuat Anda frustrasi ini. Di balik semua animasi yang masih kaku dan cerita misterius yang sulit untuk dipahami, lahirlah sebuah konsep yang berhasil membuat banyak game melemparkan DualShock 3 mereka ke sudut ruangan.

9. Heavy Rain
 Ketika berbicara soal game interactive story, maka Anda tidak akan bisa melewatkan nama Quantic Dreams. Lewat kemampuan Playstation 3 di masa lalu, mereka berhasil membawa konsep ini lewat sebuah eksekusi cerita yang manis bernama Heavy Rain. Game ini mungkin akan “mencuri” hati Anda dari sisi visual sebagai impresi pertama, namun begitu Anda menyelaminya, Anda akan tetap bertahan karena daya tarik cerita yang penuh misteri di atasnya. Bercerita soal pembunuh berantai bernama Origami Killer yang menargetkan anak di bawah umur sebagai korban, Heavy Rain mengkombinasikan visual, voice acting, dan gameplay yang dibangun di atas cabang cerita yang begitu luas sebagai daya tarik utama. Tentu saja, untuk menikmatinya, sebisa mungkin Anda harus menghindari spoiler siapa sebenarnya si Origami Killer tersebut.

8. Journey

Apakah game harus selalu soal kekerasan? Bahwa tanpa konten darah dan potongan tubuh, ia akan berakhir menjadi sebuah konsep yang tak menarik? Journey membuktikan hal yang sebaliknya. Bahwa terkadang, konsep yang baru dan menyegarkan dengan eksekusi yang manis, justru mampu meningkatkan video game ke level lebih tinggi. Journey adalah sebuah game soal perjalanan, eksplorasi, dan keterikatan emosional untuk orang asing yang bahkan tak pernah Anda temui di dunia nyata sekalipun. Dunia yang indah, bentuk komunikasi antar player yang tak biasa, serta misteri yang menunggu untuk Anda buka membuat Journey tampil sebagai sebuah game yang “sederhana”, tetapi juga kompleks di saat yang sama.

7. Ni No Kuni

 Di awal rilis, Playstation 3 bisa disebut sebagai “neraka” untuk game JRPG. Ketika konsol kompetitor di kala itu – Xbox 360 berhasil mendapatkan judul eksklusif seperti Lost Odyssey dan Blue Dragon, Playstation 3 harus gigit jari dan merenungi nasibnya di sudut ruangan. Namun untungnya, seiring dengan perjalanan waktu, ia mulai disuguhi beberapa judul yang akan terus membekas di hati siapapun yang mencicipinya. Bagi para penggemar JRPG, Ni No Kuni: Wraith of the White Witch memenuhi mimpi tersebut. Kualitas visual fantastis dengan campur tangan Ghibli Studios di atasnya disempurnakan dengan mekanik gameplay seru layaknya Pokemon dan cerita fantasi yang solid. Ni No Kuni akan jadi game yang siap untuk membuat Anda jatuh hati sejak pandangan pertama.
6. Infamous 2

Selama beberapa tahun terakhir ini, setidaknya sejak dimulainya Marvel Universe, superhero memang jadi “tren” baru untuk memasuki dunia geek yang ternyata punya potensi jual besar. Namun di masa lalu, ketika tren ini belum begitu gencar, Sony sebenarnya sudah mengeksplorasinya terlebih dahulu bersama dengan Sucker Punch. Lewat tangan dingin mereka, lahirlah Infamous. Seri pertama yang masih kaku dan kasar kemudian disempurnakan secara signifikan di Infamous 2, yang hadir dengan sistem moral lebih menarik, dunia yang lebih luas, hingga cerita yang jauh lebih solid. Infamous 2 bahkan bisa dibilang, mengeksekusi banyak hal lebih baik dibandingkan dengan seri terbaru – Infamous: Second Son sekalipun.

5. Metal Gear Solid 4 Guns Of The Patriots

 Apakah Metal Gear Solid 4 adalah sebuah mahakarya? Pertanyaan ini akan efektif untuk memicu pembahasan sengit dan mungkin pertengkaran besar. Sesuatu yang sangat dimengerti, karena Kojima memutuskan untuk membawa level “keanehan” Metal Gear Solid ke tingkat lebih tinggi via seri keempat  ini. Bahwa seri yang didesain untuk membawa konklusi akhir bagi sepak terjang Solid Snake ini bahkan memuat sebuah cut-scene yang lebih dominan dibandingkan gameplay, membuatnya terasa seperti sebuah film interaktif. Namun sulit untuk dibantah, bahwa pengalaman yang ia tawarkan memang tiada duanya. Masih penuh dengan lelucon sederhana di sana-sini, Kojima berhasil membawa aksi terakhir sang legenda ini menjadi sesuatu yang pantas untuk terus diingat dan dikenang. Siapa yang bisa melupakan pertarungan tangan kosong antara Solid Snake dan Ocelot di bagian akhir? What a game..

4. God Of War 3
 Egois, brutal, dan siap untuk membunuh siapapun yang berani untuk menghalangi aksi balas dendamnya, Kratos kembali dengan pengalaman yang jauh lebih keren di God of War III. Kekuatan ekstra yang ditawarkan oleh Playstation 3 di kala itu berhasil membuat kualitas visual dewa perang yang satu ini terlihat lebih menawan. Namun yang membuatnya fantastis bukan sekedar soal presentasi saja, tetapi lewat desain level, boss, hingga scene QTE sinematik yang tak lagi menahan diri. Pertempuran terakhir Kratos untuk menghabisi Zeus ini diisi dengan pertempuran melawan para dewa yang cerdas, penuh potongan tubuh, dan tanpa ampun. Semakin besar dan seram dewa yang ia lawan, semakin kejam dan “menjijikkan” pula cara Kratos menanganinya. Apalagi si developer – Sony Santa Monica juga tak ragu mengeksplorasi beragam pendekatan sudut pandang untuk memproyeksikan pesan tersebut.
3. Uncharted 2
 Ada alasan yang kuat mengapa hampir semua gamer yang memainkan hampir semua seri Uncharted akan menyebut Uncharted 2 sebagai seri paling favorit mereka, bahkan ketika Uncharted 4 dilepas ke pasaran sekalipun. Kuncinya terletak pada peningkatan pengalaman yang signifikan. Naughty Dog terlihat jelas belajar banyak dari beragam kritik terhadap seri pertama Uncharted yang berakhir seperti game action “biasa”. Lewat seri keduanya, mereka membangun sebuah pengalaman game action yang belum pernah ada sebelumnya. Sebuah game action yang tak hanya menawarkan animasi gerak yang halus, tetapi juga sinematik dan epik di saat yang sama. Salah satu eksekusi yang menawan adalah keputusan untuk menghadirkan scene-scene aktif yang di game lain, seringkali berakhir sekedar sebagai cut-scene. Di sini, Anda harus mengendalikan Nathan Drake yang berusaha untuk kabur dari rumah yang mulai runtuh dengan perabotan yang berjatuhan.

2. Persona 5
 Menjadi sesuatu yang mengharukan dan melegakan pula bahwa sepak terjang Playstation 3 akan diakhiri oleh rilis game yang memang pantas untuk menjadi sebuah penutup usia yang manis. Seperti yang dilakukan Nintendo dengan Legend of Zelda: Breath of the Wild untuk Nintendo Wii U, Playstation 3 juga masih mendapatkan game JRPG yang sudah lama diantisipasi dari Atlus – Persona 5. JRPG fantastis dengan kehadiran elemen baru yang berhasil menyempurnakan banyak hal dari seri-seri sebelumnya ini otomatis menjadi sebuah judul yang harus dimiliki oleh gamer PS3 dimanapun. Resolusi lebih rendah dan ketajaman gambar tidak seharusnya jadi masalah untuk menikmati salah satu JRPG terbaik di pasaran saat ini tersebut.

1. The Last Of US
Maka seperti yang bisa diprediksi, kami tak segan untuk menobatkan The Last of Us sebagai game terbaik Playstation 3 sepanjang masa. Menariknya lagi? Game ini justru baru dilepas ketika Sony sudah siap meluncurkan Playstation 4 itu sendiri. The Last of Us menjadi bukti talenta dan kemampuan Naughty Dog sebagai developer. Mereka berhasil membuktikan bahwa mereka mampu untuk “memeras” kemampuan terbatas Playstation 3 untuk menghasilkan sebuah game yang memang pantas untuk dipuja-puji. Ia terlihat memanjakan mata untuk sebuah konsol yang sudah berusia uzur, menghadirkan mekanik gameplay survival-horror yang sudah lama Anda rindukan, di atas sebuah cerita yang siap untuk meremukkan hati Anda hingga berkeping-keping. The Last of Us bukan sekedar sebuah video game, tetapi cerita yang pelan tapi pasti, berubah menjadi sebuah perjalanan emosional yang terasa emosional.
Di atas, adalah 10 game Playstation 3 terbaik. Memang tak mudah untuk “menyederhanakan” banyak game rilis eksklusif konsol yang sudah berusia 11 tahun ini ke dalam sebuah daftar singkat dan terbatas. Namun ke-10 game ini menurut kami pantas untuk mendapatkan predikat sebagai yang terbaik di antara yang terbaik, yang juga memosisikannya sebagai daftar game yang sudah layaknya, Anda lirik. Apalagi mengingat proses emulasi Playstation 3 kini sudah mulai memasuki progress yang terlihat menjanjikan. Atau jika Anda ingin bermain di jalur yang lebih “legal”, Anda bisa menjadikannya sebagai game-game yang harus Anda cicipi ketika membeli konsol Playstation 3 yang saat ini sudah berada di harga yang terjangkau.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Dari semua game yang sempat dirilis “eksklusif” untuk Playstation 3, manakah yang menurut Anda pantas untuk menyadnang predikat sebagai yang terbaik di antara yang terbaik? Feel free to comment and expand the list! Goodbye PS3, thanks for the experience..

Review Resident Evil 7

Label: 0 komentar


Resident Evil 7

Perubahan bukanlah sebuah proses yang bisa kita terima dengan mudah, apalagi jika kita sempat merasa terikat secara emosional dengannya. Percaya atau tidak, bagi gamer yang sempat tumbuh besar dan mengisi masa kecil mereka dengan satu franchise yang begitu membekas di hati, perasaan inilah yang sering ditemui ketika berhadapan dengan developer yang memutuskan untuk mengubah arah tumbuh franchise secara signifikan. Menjadi sesuatu yang bisa dipahami ketika melihat reaksi yang keluar ketika Capcom memperkenalkan Resident Evil 7 untuk pertama kalinya kepada dunia. Akar survival horror yang hendak ia bawa kembali didefinisikan lewat perubahan sudut pandang gameplay menjadi orang pertama. Pertanyaan dan rasa ragu pun mengemuka, “Apakah ia akan tetap terasa seperti sebuah seri Resident Evil?”.



Untungnya, perubahan ini bisa disambut sebagai sesuatu yang positif ketika versi finalnya akhirnya dilepas ke pasaran. Anda yang sempat membaca artikel preview kami sepertinya sudah punya sedikit gambaran soal apa itu Resident Evil 7 dan mengapa kami jatuh hati padanya. Perubahan sudut pandang menjadi orang pertama berhasil melakukan satu hal yang sudah lama kita dambakan – mengembalikan Resident Evil 7 ke akar yang membuatnya sempat dicintai di masa lalu. Sensasi Resident Evil juga hadir lewat kembalinya beberapa elemen survival horror yang seharusnya, seperti resource yang terbatas, atmosfer yang selalu menegangkan, hingga desain musuh yang menyeramkan dan mengancam di saat yang sama. Sebuah perubahan yang kembali membawa gelombang optimisme itu kembali.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil 7 ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah awal baru yang menjanjikan? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot
Resident Evil 7 diposisikan sebagai sebuah seri sekuel, dan bukan reboot.
Resident Evil 7 diposisikan sebagai sebuah seri sekuel, dan bukan reboot.
Seperti yang sempat diumumkan oleh Capcom sebelumnya, terlepas dari betapa absurd-nya Anda melihat plot yang ditawarkan oleh Resident Evil 7 ini, ia dipastikan merupakan sekuel langsung dari Resident Evil 6, dan bukan sebuah seri reboot dan sejenisnya. Ini berarti, ia didesain dengan konten cerita yang bisa berakhir melanjutkan atau sekedar memperluas semesta dari apa yang ditawarkan Capcom dengan franchise survival horror yang sudah eksis selama puluhan tahun ini. Yang pasti, gamer yang sudah mengikuti ceritanya cukup lama akan menemukan beberapa elemen yang berusaha untuk terkait satu sama lain.


Anda berperan sebagai Ethan Winters, yang tiba-tiba mendapatkan video dari istrinya, Mia, yang sudah menghilang 3 tahun lamanya.
Anda berperan sebagai Ethan Winters, yang tiba-tiba mendapatkan video dari istrinya, Mia, yang sudah menghilang 3 tahun lamanya.
Tanpa ragu, Ethan pun berusaha mencari Mia ke sebuah rumah angker di Lousiana.
Tanpa ragu, Ethan pun berusaha mencari Mia ke sebuah rumah angker di Lousiana.
Selamat tinggal untuk semua karakter protagonis ikonik Resident Evil, dan ucapkan selamat datang pada Ethan Winters, seorang pria biasa yang tiba-tiba mendapatkan pesan misterius dari istrinya yang sudah tiga tahun menghilang – Mia. Tanpa rasa ragu, Ethan langsung menyusul Mia di sebuah rumah misterius yang terletak di daerah Lousiana, menemukan istrinya terkunci di sebuah ruang bawah tanah yang menyeramkan. Namun Mia bukan lagi istri yang selama ia kenal. Ethan diserang membabi-buta, hampir tewas, dan berakhir kehilangan tangan kirinya. Berada dalam kondisi tak sadarkan diri setelah diserang oleh sosok pria yang tak ia kenal dari belakang, Ethan baru saja terjun ke dalam mimpi terburuk yang tak pernah ia bayangkan.


Namun Mia tak lagi seperti yang ia kenal.
Namun Mia tak lagi seperti yang ia kenal.
Ethan justru harus berhadapan dengan keluarga di dalam rumah - The Baker Family yang lebih menyeramkan daripada sekedar keluarga disfungsional.
Ethan justru harus berhadapan dengan keluarga di dalam rumah – The Baker Family yang lebih menyeramkan daripada sekedar keluarga disfungsional.
Secara tiba-tiba, Ethan kini duduk bersama dengan satu keluarga besar berisikan ayah, ibu, anak laki-laki, anak perempuan, dan seorang nenek yang terduduk diam di kursi roda. Mereka menamakan diri mereka sebagai The Baker Family, keluarga disfungsional yang dengan cepat dimengerti oleh Ethan, tak terdiri dari manusia-manusia biasa. Tak segan melukai diri sendiri atau orang lain, Ethan masuk ke dalam pusaran misteri yang lebih besar daripada sekedar “mencari Mia”. Lewat instruksi yang ia dapatkan via telepon, ia kini harus mencari tahu apa yang terjadi dengan keluarga Baker, sekaligus mencari penyembuh untuk bagian dari sosok Mia yang tak lagi ia kenal.


Apa yang sebenarnya terjadi dengan Mia dan The Baker Family?
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Mia dan The Baker Family?

Lantas, apa yang sebenarnya terjadi dengan The Baker Family? Mampukah Ethan menyembuhkan Mia dan mengembalikannya menjadi istri yang selama ia kenal? Apa pula hubungan Resident Evil 7 ini dengan seri-seri Resident Evil yang lain? Jawaban dari pertanyaan tersebut bisa Anda temukan dengan memainkan game yang satu ini.

Final Fantasy XV Laku Keras!

Label: 0 komentar


Dan di berita lain, air itu basah. Prediksi soal kesuksesan Final Fantasy XV memang seperti sebuah ramalah yang pelan tapi pasti, akan berubah menjadi fakta. Bagaimana tidak? Hype yang sudah terbangun selama lebih 10 tahun dengan pasang surut emosi yang menyertainya akhirnya terbayarkan di tahun 2016 ini. Sebuah game Final Fantasy XV dalam bentuk yang bisa kita mainkan, cicipi, dan jalani bersama dengan Noctis sebagai karakter utama. Investasi waktu dan biaya yang super besar memang membuat Square Enix berusaha untuk membuatnya tumbuh sebesar yang mereka bisa, dari meracik beragam game spin-off, hingga menciptakan seri anime dan sebuah film CGI untuknya. Dan sepertinya, strategi tersebut berhasil.



Square Enix hadir dengan berita yang sangat baik. Dalam rilis pers yang mereka lepas dalam bahasa Jepang dan ditranslasikan oleh situs Siliconera, Square Enix mengklaim telah berhasil menjual tak lebih dari 5 juta kopi Final Fantasy XV di hari pertama rilis! Angka ini sendiri sudah termasuk penjualan secara digital. Bagi Square Enix, ini adalah rilis dengan penjualan tercepat di sepanjang sejarah eksistensi Final Fantasy sebagai sebuah franchise. Namun perlu diingat, ini adalah angka penjualan Square Enix yang sampai ke tangan retailer besar, yang bisa berakhir / tak berakhir di tangan konsumen nantinya.
 Square Enix berhasil mengapalkan sekitar 5 juta kopi Final Fantasy XV di hari pertama rilis!

Famitsu juga menyebut bahwa Final Fantasy XV juga berhasil mencatatkan rekor rilis digital terbesar di Jepang saat ini. Hajime Tabata sendiri sempat menyebut beberapa bulan yang lalu bahwa Final Fantasy XV butuh terjual lebih dari 10 juta kopi untuk disebut sebagai sebuah “kesuksesan”, sebuah target personal yang mereka kejar. Dengan tren seperti ini, angka tersebut tak lagi terdengar seperti sesuatu yang mustahil.

 
Games Pc Karawang © 2010 | Designed by V-Games Store and Contact 083814795769