Assassin's Creed Odyssey

Rp. 15DVD (75rb), u/ Via HDD (70rb)

PES 2019 (PC)

Rp. 8DVD (50rb), u/ Via HDD (50rb)

Fifa 2019

Rp. 11DVD (60rb), u/ Via HDD (60rb)

Far Cry 5 Include DLC Zombies, Darkness, Mars

Rp. 20DVD (100rb), u/ Via HDD (35rb)

Sunset Overdrive

Rp. 7DVD (35rb), u/ Via HDD (50rb)

FINAL FANTASY XV WINDOWS EDITION

Rp. 20DVD (100rb), u/ Via HDD (70rb)

Monster Hunter World PC

Rp. 5DVD (50rb), u/ Via HDD (50rb)

Review Attact On Titan !

Label: 0 komentar


Seberapa tertariknya Anda dengan game action dari Koei Tecmo dan Omega Force yang akhirnya tiba di pasar Barat – Attack on Titan akan sangat bergantung pada seberapa familiarnya franchise ini di hidup Anda pribadi. Jika Anda termasuk gamer yang tak senang membaca manga atau menonton anime  dan sulit mengerti mengapa hype soal judul anime ini begitu kuat dan dipuja-puji, maka game ini mungkin tak akan masuk radar sama sekali. Namun jika Anda termasuk salah satu yang mencintai manga atau seri animenya dan mengerti seberapa besar potensi franchise ini bisa berakhir jadi game action yang mumpuni, maka ini adalah jawaban pertanyaan yang sudah lama Anda nanti. Apalagi mengingat banyak proyek sebelumnya yang berusaha membawa daya tariknya ke industri game, namun tak berakhir manis.
Attack on Titan: Wings of Freedom memang terlihat seperti sebuah proyek super menjanjikan sejak awal ia diperkenalkan. Omega Force, terlepas dari statusnya sebagai developer yang berasosiasi kuat dengan nama Dynasty Warriors, sepertinya mengerti jelas apa yang membuat franchise ini begitu dicintai. Mereka mengejar kualitas visual yang serupa dengan seri animenya, mempertahankan voice act versi Jepang, dan meramu sisi gameplay yang berkaitan kuat dengan ragam sistem yang dijual seri anime / manga-nya. Berhasil atau tidak mereka membangun konten yang cukup untuk terus membuat Anda tertarik dan memainkannya? Itu akan jadi tantangan yang lain.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh game Attack on Titan: Wings of Freedom ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai seri yang dibangun untuk fans? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Attack on Titan: Wings of Freedom ini mengambil timeline Season 1 versi animenya.
Bagi Anda yang sudah familiar dengan franchise ini di media yang lain, Attack on Titan: Wings of Freedom ini sendiri mengambil keseluruhan timeline cerita dari Season Pertama animenya sebagai basis plot. Tak ada ekstra konten sama sekali dari versi manga yang belum diadaptasikan menjadi menjadi anime, sehingga Anda yang takut dengan spoiler tak perlu cemas menjajalnya. Sementara untuk penggemar anime yang berharap seri ini akan memvisualisasikan secara dinamis halaman yang belum ada di versi anime, Anda tak akan menemukan hal tersebut di sini.
Lantas, bagaimana dengan Anda yang belum familiar? Sejujurnya, mencicipi Attack on Titan versi game ini akan berujung pada sebuah kisah tanpa konklusi jelas, itu yang bisa dipastikan. Anda akan mengerti bahwa ini adalah soal sebuah pasukan khusus di kota pertahanan terakhir manusia yang bertarung melawan makhluk humanoid raksasa.

Anda yang sama sekali tak familiar dengan franchise Attack on Titan tak akan mendapatkan satu konklusi yang jelas.

Sementara di sisi lain, Anda yang hanya menonton versi anime dan takut mendapatkan spoiler dari game ini tak perlu banyak khawatir.
Mereka terlihat telanjang dengan tanpa alat kelamin yang tujuannya sepertinya hendak memusnahkan penduduk kota. Anda akan mengenal beberapa karakter penting yang bisa disebut sebagai “karakter” utama di antara lusinan yang ada, lore di balik eksistensi ragam hal yang ada Anda temui, hingga peran mereka masing-masing. Namun jika Anda mencari sebuah konklusi definitif dan jawaban? Maka seperti seri adaptasi anime pada umumnya, Anda tak akan mendapatkannya di sini.


Tak hanya dari perspektif Eren, Anda juga akan berperan sebagai beberapa karakter ikonik yang lain.
Attack on Titan: Wings of Freedom akan mengambil perspektif beragam karakter untuk mode ceritanya, tidak dari Eren saja. Koei Tecmo dan Omega Force berhasil memecah cerita dengan memberikan kesempatan bagi  Anda untuk berperan sebagai Mikasa, Armin, ataupun sang legenda – Levi di dalamnya. Berita baiknya? Anda yang sudah menikmati versi anime/manga dan malas untuk melihat jalannya cerita yang sudah Anda ketahui ini bisa langsung melewatinya begitu saja, sehingga Anda akan bergerak dari satu sisi aksi ke sisi aksi lainnya dengan cepat.


Review Call of Duty – Modern Warfare Remastered

Label: 0 komentar


Jika Anda, saya, dan semua gamer pencinta genre FPS berbicara soal game FPS modern terbaik yang pernah mereka cicipi di masa lalu, maka nama Call of Duty 4: Modern Warfare akan masuk sebagai salah satu kandidat jawaban yang paling populer. Ada banyak hal yang berhasil dieksekusi dengan super manis oleh Activision dan Infinity Ward di sini. Transisi dari tema perang dunia kedua ke perang yang lebih modern dibumbui dengan karakter, cerita, dan dramatisasi yang sangat solid, membuatnya terasa seperti sebuah pengalaman film Hollywood dalam format interaktif. Konsep multiplayer yang adiktif juga menjadi bumbu penyedap yang efektif. Kombinasi semua hal inilah yang membuat COD 4: Modern Warfare begitu membekas di otak gamer pencinta genre FPS di seluruh dunia. Dan kini, ia kembali untuk bersaing di platform generasi saat ini!

Kesan Pertama
Dari semua proyek Remaster yang bertebaran di pasaran, Modern Warfare mungkin jadi salah satu proyek yang kami pribadi paling antisipasi. Sedikit harapan untuk bernostalgia sekaligus merasakan kembali misi-misi yang sempat mengundang decak kagum di masa lalu menjadi motivasi utama, di atas rasa penasaran untuk melihat seberapa seriusnya Infinity Ward untuk mengerjakannya. Terlepas dari pandangan bahwa MW Remastered ini justru jadi “bukti” tak percaya dirinya Infinity Ward pada Infinite Warfare yang menjualnya dalam bentuk bundle yang mahal, impresi pertama game “klasik” ini sama sekali tak mengecewakan. Ini adalah sebuah proyek yang akan membuat para pecinta Modern Warfare jatuh hati kembali.

Nama “Remastered” yang ia usung bukanlah sekedar gimmick belaka. Infinity Ward memang menyempurnakan aspek visual game ini dengan perubahan yang cukup signifikan dibandingkan dengan versi originalnya. Walaupun masih ditemukan beberapa tekstur resolusi rendah, namun rombak visual dengan detail lebih tinggi bisa Anda temukan di karakter-karakter ikonik, seperti Price misalnya. Namun perubahan yang paling menonjol adalah teknologi tata cahaya yang dirombak dan berhasil menghasilkan visualisasi yang tak hanya lebih baik, tetapi juga dramatis di beberapa titik. Perubahan juga disematkan di sisi audio, yang bahkan, menghasilkan perubahan di bunyi beberapa senjata.

Lantas, bagaimana dari sisi gameplay? Tak ada yang berbeda. Ini adalah seri Modern Warfare yang selama ini Anda kenal dan cintai, dengan perubahan visual dan audio yang signifikan lebih baik. Itu saja. Ada satu easter egg dan achievement keren yang disuntikkan di sini, yang mungkin akan kami bicarakan di artikel review nanti. Untuk sementara ini, proses review untuk mode mutliplayer memang belum bisa dilakukan karena rilis MW Remastered ini sendiri baru mengusung mode campaign saja. Mengapa kami bisa mendapatkanya lebih cepat? Gamer yang melakukan PO COD: IW versi Playstation 4 memang berhak atas versi campaign MW Remastered ini satu bulan lebih cepat dibandingkan platform lainnya.

Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review penuh untuk game yang waluapun populer, namun sudah eksis sebelum JagatPlay berdiri ini, izinkan kami melemparkan segudang screenshot fresh from oven ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran. Soap, what kind of name is that?

Gameplay nya gan



















































 
Games Pc Karawang © 2010 | Designed by V-Games Store and Contact 083814795769